Translate
Kamis, 13 Juni 2013
Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 9 Juli, Idul Fitri 8 Agustus
Yogyakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan 1 Ramadan jatuh pada hari Selasa Wage, 9 Juli 2013. Muhammadiyah tidak akan menghadiri sidang isbat yang digelar Kementerian Agama RI bersama sejumlah ormas untuk menentukan 1 Ramadan atau awal puasa.
Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah bernomor 04/MLM/I.0/E/2013 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawwal dan Dzulhijjah 1434 H itu ditandatangani oleh Ketua Umum Prof Dr H M Din Syamsuddin, MA dan Sekretaris Umum Dr H Agung Danarto. Maklumat tersebut telah diberikan kepada semua pengurus DPW dan DPD Muhammadiyah seluruh Indonesia.
"Berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomini oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah memutuskan 1 Ramadan 1434 H jatuh hari Selasa wage, 9 Juli 2013 M," kata Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Yunahar Ilyas kepada wartawan di kantor Jl Cik Di Tiro, Kamis (13/6/2013).
Menurut Yunahar, Muhammadiyah juga tidak akan menghadiri sidang isbat yang digelar kementerian agama untuk memutuskan awal puasa atau 1 Ramadan. Hal itu dilakukan demi menjaga perasaan warga Muhammadiyah.
"Muhammadiyah tidak akan ikut. Itu lebih aman dan tidak ikut. Lebih baik menonton saja, kasihan perasaan warga Muhammadiyah kalau mereka melihat saat sidang. Kalau pengurus/wakil yang hadir kan masih bisa menahan," ungkap Yunahar didampingi Ketua PP Muhammadiyah lainnya Dr H Haedar Nashir.
Menurut Yunahar, keputusan/penetapan yang diambil oleh PP Muhammadiyah itu sudah berdasarkan keputusan majelis tarjih dan tajdid. Dengan demikian PP Muhammadiyah juga harus patuh kepada putusan tersebut.
"Kita sudah menyerahkan sepenuhnya mengenai mengenai metodologi perhitungannya kepada majelis tarjih dan tajdid dan harus patuh," tegas Yunahar sekali lagi.
Dia mengatakan hasil hisab tersebut, PP Muhammadiyah menetapkan,
1. 1 Ramadan1434 H jatuh pada hari Selasa Wage, 9 Juli 2013 M.
2. 1 Syawal 1434 H jatuh padahari Kamis Wage,8 Agustus 2013 M.
3. 1 Zulhijah 1434 H jatuh pada hari Ahad Pon 6 Oktober 2013 M.
4. Hari Arafah (9 Zulhijah 1434 H) hari senin Legi, 14 oktober 2013 M.
5. Idul Adha (10 Zulhijah 1434 H) hari Selasa Pahing, 15 oktober 2013 M.
Sementara itu, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Oman Fathurahman, menambahkan ijtimak menjelang Ramadan 1434 H terjadi pada hari Senin Pon, 8 Juli 2013 M pukul 14:15:55 WIB. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( + : : -07" 48, dan ),: 110 derajat 21, BT ), 0 derajat 44' 59". "Itu hilal sudah wujud," kata Oman.
Pada saat Matahari terbenam hari Senin, 8 Juli 2013 lanjut Oman, di sebagian wilayah barat Indonesia hilal sudah wujud dan di sebagian wilayah timur Indonesia belum wujud. Dengan demikian, garis batas wujudul hilal melewati wilayah Indonesia dan membagi wilayah Indonesia menjadi dua bagian.
"1 Ramadan 1434 H jatuh pada hari Selasa Wage, 9 Juli 2013," katanya.
Untuk penentuan Syawal 1434 H kata Oman, ijtimak jelang Syawal 1434 H terjadi pada hari Rabu Pon, 7 Agustus 2013 pukul 04:52:19 WIB. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( 0 : -07" 48, dan l": l l0o 21, BT ) : *03o 54' ll" (hilal sudah wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
"1 Syawal 1434 H jatuh pada hari Kamis Wage, 8 Agustus 2013," katanya.
Sedangkan untuk Dzulhijjah 1434 H, ijtimak jelang Zulhijah 1434 H terjadi pada hari Sabtu Pahing, 5 Oktober 2013 M pukul 07:36:13 WIB. Hilal sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
"Jadi 1 Dzulhijah 1434 H jatuh pada hari Ahad Pon 6 Oktober 2013. Hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijah 1434 H atau hari Senin Legi, 14 Oktober 2013. Idul Adha jatuh 10 Dzulhijah 1434 H atau hari Selasa Pahing, 15 Oktober 2013," pungkas Oman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar